Pada awal operasi tahun 1995, lokomotif CC203 menjadi andalan untuk menarik KA penumpang kelas eksekutif full di Jawa.Launching (peluncuran) perdana lokomotif CC203 saat itu bersamaan dengan peresmian kereta api Argo Bromo di Stasiun Gambir, Jakarta. Jarang sekali CC203 berdinas (mengoperasikan) KA ekonomi apalagi KA barang. Karena itu, alokasi persebaran lokomotif CC203 hanya di dipo lokomotif yang melayani KA-KA komersial/eksekutif argo/satwa. Dipo lokomotif yang mendapat alokasi CC203 yaitu Jatinegara (Jakarta Timur), Bandung, Cirebon, Semarang Poncol, Yogyakarta, dan Sidotopo (Surabaya). Dipo lokomotif Purwokerto, Madiun, dan Jember malah tak mendapat alokasi satu pun meskipun jumlah lokomotif CC203 yang ada di Jawa berjumlah 37 unit.
Berbeda di Jawa, alokasi lokomotif CC203 juga bisa dijumpai di wilayah operasional Divisi Regional 3 Sumatera Selatan, tepatnya di Subdivre 3.2 Tanjungkarang. Sebanyak 4 unit CC203 yang beroperasi namun khusus untuk melayani dinasan (operasional) KA pulp & kayu karena memang sarananya milik PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT TEL). Namun saat ini CC203 di Divre 3 kondisinya telah memprihatinkan dan terancam tidak bisa berdinas lagi (karena pada awal pengoperasiannya loko ini selalu diforsir), bahkan KA pulp PT TEL sekarang lebih sering ditarik lokomotif CC204 atau CC202yang lebih handal untuk angkutan barang.
Hadirnya lokomotif CC204 ternyata menggeser keberadaan CC203 selama ini, sebagai penarik kereta ekspres. Namun, sejak dimutasinya semua lokomotif CC204, peran CC203 pun tergusur dengan lokomotif CC206 yang memiliki dua kabin masinis. Maka, saat ini CC203 hanya menarik kereta-kereta bisnis, campuran, dan ekonomi jarak jauh; dan jarang menarik kereta eksekutif karena perannya telah tergantikan oleh CC206.
0 komentar:
Posting Komentar